Rabu, 22 Desember 2010

sekitar kita

From Hardrock To Hadroh
Menanggapi era permusikan yang semakin menggila dalam memberikan pengaruh terhadap gaya hidup masyarakat kita. Agama islam ikut tampil meramaikan dunia permusikan itu namun tidak keluar dalam tujuan utama yakni mendakwahkan Islam. Selain nasiyd yang sangat lama dikenal dalam masyarak kita seni musiknya adalah rebana. Dimana yang tren ini sedang dipakai salah satu Habibullah cucu dari Rasulallah SAW Habib Syech Abdul Qodir Assegaf sebagai media dakwahnya melalui Jam’iyyah Ahbabul Mustofa yang berpusat di Kota Solo. Alunan musik, lirik, dan variasi nada-nada teplakan rebana yang tidak kalah modern dengan musik-musik zaman sekarang membuat musik rebana ini semakin digemari bahkan digandrungi dibeberapa wilayah seperti Kudus, Pati, Jepara, Wonosobo dan beberapa daerah lainnya.
Merespon baik apa yang telah dilakukan Habib Syech dengan Jam’iyyah Ahbabul Mustofa, nampaknya Pondok Durrtotu Aswaja juga bisa menggunakan media jam’iyyah rebana hadroh sebagai media dakwah Islam. Seperti yang telah di utarakan Abah Yai Masyrokhan pada latihan hari Jum’at, (10/12) kemarin di Aula putra, bahwa pondok Aswaja juga perlu membuat Jam’iyyah Rebana Hadroh yang digunakan sebagai alat syi’ar Islam di zaman serba musik ini. Melalui jam’iyyah itu kita bisa memperkenalkan apa itu shalawat, apa saja manfaat shalawat, apa indahnya shalawat. Dengan mengkolaborasikan rebana dengan alat-alat musik pendukung lain, diharapkan mampu memberikan nada-nada yang lebih variatif agar semakin memberikan ketertarikan terhadap masyarakat kita.
Tentu harapan yang demikian itu bukanlah suatu hal yang musykil dilakukan namun juga bukan hal yang mudah untuk dijalankan. Setidaknya apa yang telah menjadi harapan dari seorang Maha Guru (Abah Yai Masyrokhan) bisa melecut semangat kita –yang mencintai musik rebana hadroh utamanya- untuk merelasiasikan hal itu. Nampaknya perlu ada semacara tim khusus untuk membuat rancangan rencana pembentukan Jam’yyai ini. Namun yang tidak kalah penting adalah bagaimana memadu padankan semangat para santri pondok pesantren aswaja agar memiliki semangat luar biasa dalam usaha mendakwahkan Islam melalui media rebana hadroh. Islam itu indah dan menyukai setiap keindahan, dan musi rebana adalah keindahan jika kita bisa memainkan dengan baik dan benar. Mari kita bersama-sama menghadapi dunia serba musik ini dengan keindahan musik Islami kita. Mari kita bawa yang dulunya suka ke hardrock untuk berganti ke hadroh. Mari kita dakwahkan bersama.... (by;@s@)

TIPS

Tips Meningkatkan Keterampilan Interpersonal

Hai-hai, kali ini kita ketemu lagi buat bagi-bagi tips n trick buat kang2e dan mbak2e. Udah pada tahu apa ntu keterampilan interpersonal ?(beluuuuummm, jawabnya kompak). Oke-Oke jek, yang pada belom tahu, gak usah pada rebutan baca. Ayo ngantri yang tertib bacanya….Keterampilan interpersonal adalah keterampilan untuk bersosialisasi dengan orang lain. Robert Bolton mengatakan “80% orang yang gagal adalah mereka yang tidak dapat berhubungan baik dengan orang lain” jadi bagi kange dan mbake yang ingin sukses… tips ini bisa jadi salah satu alternative. Di simak baik-baik yah… kalau perlu di cateet pake kuas;-)
1. Jangan mengkritik atau menghakimi. Tetapi berilah saran atau penghargaan.
Nah lo, nyang sukanya ngritingin orang, maksudnya ngelitik,eh ngeritik orang tips nomer wahid ini bisa dijadiin pegangan buat bergaul. Jangan suka menjudge orang seenaknya aja, kasih saran atau penghargaan ke orang lain dong..biar bisa lebih akrab.
2. Hindari mengeluh karena bisa memancarkan aura negatif anda
Idih nih orang kok ngeluh mulu, nyak? Smile dong, jangan kuatir lum sikat gigi yang penting senyum. Tunjukkan kalo kita selalu ceria biar aura positip n aura kasih (bukan nggosip artis nih y) kita bisa mempengaruhi orang di sekitar kita.
3. Beri penghargaan yang jujur dan tulus ketika orang sedang lelah-lelahnya menyelesaikan sesuatu
Pas temen kita lagi mumet-mumetnya sama kerjaan eh kita malah ngata-ngatain kerjaannya. Gimana kagak panas tuh pala, masih untung kagak meledak. Makanya, kita support dong.. kasi motivasi biar tambah semangat. Paling gak pake kalimat “good job, prend!”
4. Tunjukkan minat yang tulus melalui kontak mata, sikap tubuh, dan tidak memotong perkataannya serta mengajukan pertanyaan yang relevan.
Tips nyang nomer empat nih bagus buat nyang suka nyerocos kagak tahan ngomentarin orang lain. Sebisa mungkin direm kalo mau motong pembicaraan orang lain. Kalo mau nanya juga yang nyambung ma topik yak.. Jangan sampe si topik yang tadinya mau ke Semarang eh tiba-tiba nyaut ke Negaranya Pak Lek Obama.
5. Pecahkan kebekuan dengan senyuman
Hayo siapa yang susah senyum? Sariawan ya? Kange dan mbake tau kan kalo senyum ntu ibadah. Kata Gus Mus, “Senyum itu biayanya lebih kecil dibanding dengan listrik, tetapi dijamin lebih banyak cahayanya”. Makanya yang mau wajahnya mencorong kayak lampu petromax, jangan susah senyum ya….
6. Buatlah orang lain merasa penting
Ini nih bagian yang lumayan agak sulit, biasanya kalo kita ngadepin orang yang kelewat diem (sampai-sampai kagak kerasa kalo ntu orang kegigit semut) biasanya kita serba salah. Apalagi ntu orang mindernya minta dikasih ampun alias minta ampun, yang perlu kita lakuin buat ntu orang adalah menjadikan dia bagian dari pembicaraan kita. Kasi kesempatan biar dia berkomentar. Tunjukkan kalo kita berminat mendengar ucapan-ucapannya. Seperti yang ditulis pepatah Majapahit, di buku yang pernah kutemukan “Interested is interesting” (artinya, tanya Eyang google).
7. Ajukan pertanyaan bukan perintah
Nyang nomer tujuh ni masih ada kaitannya ma poin sebelumnya, kalo kita pengen orang lain ngasi kesan friendly ma kita usahain jangan merintah kalo lagi menginginkan sesuatu. Misalnya nih, kalo kita mau tahu apa ntu orang pengen berpendapat, kita jangan merintah kayak gini “Ayo kamu berpendapat!” lebih-lebih kayak gini “Awas kalo gak berpendapat, gue gampar lu!”. Astagfirullah, sabar bu… kalo pake pertanyaan “kamu mau ngasi pendapat?” Nah, ntu kan enak didenger.
Yah, abis deh…Oke, sampe disini dulu yak tips n tricknya, Semoga bisa bermanfaat buat kita semua (Amiiinnn..) Kalo kita ketemu lagi pasti ada tips n trick lainnya yang lebih keren. Ni kita mau kulakan dulu…au revoir, bro n sist…..by. Shiva

Minggu, 05 Desember 2010

flash fiction blogfam

Rukmini

Tiap hitungan tanggal malam ganjil, sosok itu selalu datang menjelang fajar. Menatap nyala ke arahku. Berdiri tepat di sampingku tidur. Tiada alasan apapun tiba-tiba tengkukku bergetar. Bisa kurasakan detak jantungku yang berpacu seiring sorot matanya yang menerabas. Sekeliling bola matanya hitam, seperti orang terserang insomnia. Rambutnya panjang menutupi sebagian mukanya. Tiap datang bayang wanita itu selalu didahului aroma melati. Padahal setahuku, di halaman atau di sekitar kosku tak ada yang menanam pohon melati.
***
Setibaku di Bumiayu, sambutan yang kurasakan tak sewajar biasanya. Tiap bercakap dengan nenek, pandangan beliau tak fokus ke arahku. Bahkan kadang beliau seperti ngelantur, berbicara sendiri. Kenangan itu yang kuingat terakhir kali tentang nenek.
Hingga malam keempat puluh meninggalnya beliau, nama perempuan yang sering digumamkan nenek itu masih kuingat betul. “Rukmini!”

cerita

Mayat

Di suatu ruang, dimana gelap dan terang tak ada bedanya. Dimana sunyi tak pernah surut. Tempat yang hanya muat untuk menyelonjorkan kaki dan berbaring. Tak bisa merentangkan tangan. Bahkan mekangkang pun tak bisa. Makluk-makhluk kecil berlendir menggeliat-geliat. Ada yang malu-malu mengendus bau busuk. Sepi beranak-pinak. Pekat merambat sampai ke ubun-ubun. Suasana sepah menjalar.
Ada orang. Bukan orang, tapi bangkai, ya tiga bangkai yang namanya telah lapuk dimakan rayap. Berbaring berdamping-dampingan. Tempat mereka diteduhi pohon kamboja yang wanginya khas dan menyengat. Kadangkala orang lewat di atas mereka, melengos sebentar, lalu cepat-cepat melebarkan langkahnya. Merinding. Lebih lagi jika malam, maka orang-orang yang lewat itu akan berpikir lagi –hanya orang ngaco- mengambil jalan disitu.
“Kalau saja aku tak mati cepat-cepat, istriku mungkin tak kawin lagi dengan keparat, anakku tak jadi pelacur, dan aku bisa melihat wajah cucu-cucuku, menimang-nimangnya gemas melihat tawa polosnya”` keluh mayat pertama.
“Jadi kau menyesal telah datang lebih dulu kemari?” ujar mayat kedua agak sinis.
“Bukan itu maksudku”
“Lantas, kau mau meminta kompensasi dari Tuhan untuk datang lagi ke atas sana?”
“Bukan juga”
“Hayah, kau ini, sudah jadi bangkai masih saja tak tahu diri”
“Apa salah? Apa yang telah mati itu tak berhak berangan-angan?”
“Nah itu, semakin tak tahu diri. Seharusnya kau itu tak perlu banyak angan. Cita-cita dan angan-angan itu miliknya manusia”
“Kau kira aku ini bukan manusia apa?”
“Siapa bilang kau bukan manusia, kau ini manusia, tapi yang sudah kadaluwarsa, manusia yang dicampakkan ke dalam lobang, alias manusia yang sudah jadi mayat, atau kalau kamu mau yang agak halus, kamu itu sudah modar, tau?”
Mayat pertama terdiam. Ia seperti terkena serangan balik yang bertubi-tubi.
“Kenapa diam?”
“Tak apa-apa”
Mereka saling diam kemudian. Mayat pertama mengawang-awang pikirannya. Saat ia masih hidup. Saat ia masih disebut manusia. Ia ingin membego-begokan dirinya sendiri. Sebab ia merasa bego memang saat masih diberi kesempatan memperkaya diri. Kenapa dulu ia tak mencatut uang tunjangan warga. Ia kan bisa cari-cari alasan macam rupa agar para warga percaya kalau uang mereka untuk administrasi inilah-itulah. Toh, uang tunjangan dari pemerintah mereka dapatkan cuma-cuma. Apa salahnya kalau ia ikut merasakan uang kesejahteraan dari pemerintah itu. Pun ia juga warga negara yang sama. Juga ia merasa punya hak yang sama. Lagipula ia juga bisa menggunakan uang catutan itu untuk berangkat haji atau menggunakan setengahnya, -kebanyakan-, maksudnya seperempat atau seperlimanya saja untuk beramal atau ikut-ikutan menyumbang saat ada pembangunan masjid. Bisa kaya iya, bisa beramal juga iya. Kan lumayan.
Ia mengernyit-ngernyitkan dahinya. Ia ragu pada pembayangannya sendiri. Tapi apa bisa pegawai rendahan sepertinya bisa mencatut banyak-banyak. Jabatan paling mentok dinaikkan ke kecamatan. Itu pun kalau atasan sedang berbaik hati.

Minggu, 21 November 2010

Kyai Mbeling

Sabtu, 20 November 2010

LOMBA terbaru

Deadline: 10 Desember 2010

Show Up Your Talent!
Keputrian SKI ( Sentra kegiatan Islam ) Institut Teknologi Telkom- Bandung, mengajak Kamu-kamu untuk unjuk kebolehan dalam rangkaian acara Princess Day 2010. Salah satunya adalah Kompetisi Nasional menulis cerita pendek dan fotografi. Kompetisi ini merupakan sarana pengembangan bakat dan minat peserta dalam bidang menulis dan Fotografi. Berikut adalah syarat dan ketentuannya :
Ketentuan Umum ( Berlaku untuk Kategori Menulis Cerpen & Fotografi ) :
Kompetisi ini berskala nasional, dan terbuka untuk siswi SMA dan Mahasiswi di seluruh Indonesia.
Tema : Wanita Inspiratif Pembangun Peradaban
Judul cerpen dan tema foto bebas tetapi harus mengacu pada tema.
Setiap peserta diperkenankan mengirimkan maksimal 3 karya.
Karya harus original dan belum pernah dipublikasikan.
Hadiah untuk masing-masing kategori :
Juara 1 : Rp. 1.000.000,- + SERTIFIKAT + HADIAH SPONSOR
Juara 2 : Rp. 750.000,- + SERTIFIKAT + HADIAH SPONSOR
Juara 3 : Rp. 500.000,- + SERTIFIKAT + HADIAH SPONSOR
Pengumpulan karya paling lambat tanggal 10 Desember 2010, dan tidak dipungut biaya apapun ( GRATIS )
Keputusan Dewan Juri tidak bisa diganggu gugat, dan karya yang dikompetisikan mutlak menjadi milik Panitia PD 2010.
Ketentuan Khusus Kompetisi menulis cerpen :
Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia literer (indah, menarik, mengalir) dan komunikatif. Bahasa gaul dan bahasa daerah/asing dapat digunakan untuk segmen dialog para tokohnya – jika itu diperlukan dan sesuai dengan tema
Naskah ditulis di kertas ukuran kuarto, dengan aturan sebagai berikut :
• spasi 1,5; Times New Roman; ukuran font 12
• margin justified 2 cm
• panjang naskah antara 3 – 5 halaman
Ketentuan Khusus Kompetisi Fotografi :
Hasil karya sendiri, orisinil dan bukan hasil rekayasa digital dengan menggabungkan 2 (dua) foto atau lebih, beserta unsur-unsur/elemen foto lain ke dalam foto yang diikutsertakan dalam lomba
Jenis kamera bebas kemudian foto dicetak dalam ukuran 4R (10,2 x 15,2 cm) berwarna ( tidak monochrome )
Ketentuan Pendaftaran dan Pengiriman Karya :
Karya yang dilombakan beserta fotokopi KTP/KTM dan biodata diri dimasukkan ke dalam amplop ( boleh berisi maksimal 3 karya dengan kategori berbeda), cantumkan tulisan PESERTA KMC untuk Kompetisi Menulis Cerpen atau PESERTA KF untuk Kompetisi Fotografi -Princess Day-(Nama Anda)-Kampus/ kota tempat tinggal Anda di pojok kanan atas amplop, Contoh ESERTA KF-PRINCESS DAY-La Nashia Baraqbah-Bandung
Kirim karya anda Kepada Panitia Princess Dat 2010 , Alamat : Sekretariat Sentra Kegiatan Islam, Student Center Lantai 1 IT Telkom Jl.telekomunikasi no.1 dayeuh kolot, sukabirus bandung. 40257
Peserta wajib mengirimkan email konfirmasi pengiriman ke princessday2010@gmail.com dengan subject : LP-Princess Day-2010 – (Nama Anda)-Kampus/kota domisili .
Pengumpulan karya paling lambat tanggal 10 Desember 2010
Hasil lomba diumumkan tanggal 19 Desember 2010 dalam acara puncak Princess Day ”I AM A GREAT WOMAN” dan dapat dilihat di www.princessday2010.blogspot.com
Cp : Nadia.085266262932 // Eva.085222420129

Surat Dari Ayah, untukmu Nak

Untuk calon Anakku
Bintang, permata, dan penghuni harapan sanubari hatiku

Ingatlah untai kata dari ayah ini
Anakku, saat surat ini tiba di atas telapak tanganmu yang awam akan segala bentuk muka dunia. Perlakukanlah surat ini sebagaimana ayah bicara padamu, sebagaimana ayah akan mendudukkanmu di pangkuan dan bercerita padamu. Tentang masa kecil ayah dulu yang tak pernah kamu bayangkan dan betapa ayah berharap agar tak akan kau alami kelak jika kau hadir ke dunia ini. Masa-masa dimana kesukaran begitu membelenggu usaha ayah untuk bisa tetap duduk di bangku kayu sekolah ayah dulu. Jika nanti kau mampu membuka mata pada pendidikanmu yang semakin mahal, maka jangan menyerah dan berputus asa. Teruslah berlari, jangan pernah takut terjatuh.
Anakku, kelak jika kau telah dewasa dan ayahmu ini hanya tinggal nama. Jangan berlebihan meratapi kehilangan diriku. Ingatlah tiap manusia sudah ditentukan ajalnya. Hadapi kehidupanmu dengan tegar, sebab kau tak akan pernah menjumpai seorang makhluk pun yang hidup di dunia ini tanpa pernah mengalami kesulitan dan kehilangan. Saat kau berada di posisi yang terburuk dalam kehidupanmu, jangan pernah sekali-kali kau berkata bahkan berpikir Allah itu tak adil bagimu. Tidakkah kau lihat, anakku. Segala yang diciptakannya di dunia ini selalu terdiri dua hal yang saling menyempurnakman dan dari itu kau dapat mengambil hikmah satu sama lain . Jika kau sedang jatuh cinta, maka kau akan merasakan patah hati untuk menghargai cinta. Jika kau memiliki sesuatu, maka ia akan menghilangkannya agar kamu merasa bagaimana seharusnya memiliki. Begitu juga jika kau diberi sesuatu yang banyak maka kelak kau akan diberi yang sedikit agar dapat mensyukuri apa yang telah diberikan padamu.
Anakku, jika kau tiba ke dunia nanti, ayah ingin kau selalu rajin membaca, bukan sebab wahyu nabi yang pertama karena diperintahkan membaca. Namun jika kau mau merenung, maka segala apa yang kau ingin kau ketahui tentang dunia ini membaca adalah kuncinya. Maksud Ayah bukan hanya membaca sesuatu yang di dalamnya termaktub tulisan, anakku. Namun, juga membaca alam, keadaan lingkuganmu, membaca perasaan dan hati orag-orang yang kurang beruntung daripada dirimu. Mengeja dan meresapi kesedihan demi kesedihan kaum yang memburtuhkan pertolonganmu. Bercita-citalah menjadi apa saja yang kau mau selagi itu tidak berlawanan syariat agamamu. Namun, dari sekian cita-cita itu, ayah ingin kau tetap menjadi seorang pembaca yang memahami. Seorang guru pun harus membaca untuk menyalurkan ilmunya pada murid. Seorang dokter harus membaca penyakit pasiennya agar ia tepat memberi obat demi kesembuhan pasiennya. Seorang pesepakbola, harus membaca pergerakan lawan agar ia memenangkan pertandingan. Bahkan seorang tukang sol sepatu pun harus membaca agar ia tepat menjahitkan jarum dan benangnya tepat pada tempat yang ia kehendaki. Sekali lagi anakku, membaca itu bukan hanya mengeja tulisan tetapi melihat, mengerti, dan memahami keadaan dimana kau harus menempatkan dirimu. Juga di waktu kapan kau harus berbuat agar amalmu bermanfaat bagi dirimu juga orang-orang di sekitarmu.
Anakku, jadilah orang yang pandai bersyukur. Tanamkanlah dalam kebiasaanmu untuk selalu mengucapkan “Alhamdulillah”. Dari kata sederhana itulah mampu meredam ketamakan. Dengan kata itu pula kau tidak akan merasa kekurangan apapun. Apa yang kau dapatkan dan apa yang ada dihadapanmu itulah anugerah yang diberikan Allah padamu. Jika kau pandai bersyukur, anakku, maka kau akan merasa bahwa segala yang ayah berikan padamu meski kenyataannya jauh dari cukup akan akan dapat membuatmu merasa bahagia.
Anakku, engkaulah cahaya masa depan silsilah, pelita do’amulah yang mampu menerangi gelapnya peradilan kuburku nanti. Doamu pada orang tuamu bagaikan mata air yang tiada ada keringnya. Dengan doamu Allah memperlebar pengampunan ayahmu ini kelak di akhirat. Maka rajin-rajinlah mencari ilmu akhirat anakku. Setelah kau lahir ke dunia nanti, dan saat usiamu telah beranjak memahami keadaan dunia, ayah berencana akan membawamu ke guru ngaji atau ke pesantren. Di sana kau akan belajar tentang syariat islam, tentang Aqidah, tentang Akhlaq, dan tentang Fiqih.
Tidakkah kau tahu anakku, orang yang ahli ilmu fiqih itu lebih utama daripada seribu orang ahli ibadah. Maka dari itu, ayah ingin kamu tidak hanya memperkaya dirimu dengan ilmu keduniawian tetapi juga ilmu syariat. Walau kelak kau tidak mau jadi kyai atau da’i itu tak masalah bagiku, ankakku. Asalkan kau mau mempelajarinya dan minimal kau amalkan untuk dirimu sendiri, syukur-syukur bisa kau ajarkan pada anak-anakmu kelak.
Anakku, harapanku, ayah tak ingin munafik. Ayah memang bukan orang yang pintar dan pandai tentang ilmu apapun. Namun, jika memang ayah bodoh biarlah ayah saja yang bodoh. Jadilah kamu putra-putri ayah yang pandai. Pergunakanlah ilmumu agar berguna bagi orang lain. Karena salah satu amal yang tak akan putus pahalanya adalah ilmu yang berguna.
Matahariku, simpan baik-baik surat ini sebagaimana kau menyimpan hartamu. Kelak jika kau dirundung putus asa, bukalah lembaran ini, sebagaimana kau menemui ayahmu untuk meminta sedikit kata nasihat. Tak banyak harta yang akan ayah titipkan padamu, maka jika kau tuntut harta yang melimpah maka tuntutlah dirimu sendiri. Membuatmu menjadi anak yang pandai segala ilmu agama dan dunia itulah harta ayah. Pergunakan itu semua dengan sebaik-baiknya. Ayah sangat menyayangimu. Ayah tak ingin kau terjerembab ke jurang gelap kemaksiatan. Terangilah selalu dirimu dengan bacaan AlQur’an.
Hanya ini selembar isi hati ayah yang begitu ayah ingin sampaikan padamu. Jangan pernah menyerah untuk menjalani hidup. Semoga kelak kau menjadi matahari yang mampu memberi manfaat kepada setiap orang tanpa mengharapkan pamrih.
Cinta ayah selalu untukmu.

Dari ayahmu
Yang menaruh harapan besar padamu